Tuesday, January 15, 2013

Hakikat Dunia: Interpretasi QS. Al-Hadid (57): 20


"What is life?" atau "Apakah arti dari kehidupan?" adalah salah satu pertanyaan yang pasti selalu datang di setiap masing-masing manusia yang hidup di dunia ini. Sebuah pertanyaan yang mungkin jika diulas maupun dibahas tidak akan pernah ada habisnya. Sering rasanya kita duduk bersama teman, dengan menikmati secangkir kopi berbincang tentang arti, hakikat dan masalah dari kehidupan. Lalu setelah sekian lama bertukar pendapat, kita dibuat lelah sendiri olehnya dan mengakhiri perbincangan tersebut. Ya, hidup di dunia ini memang memiliki arti yang sangat luas. Namun sebagai umat Muslim sudah sepantasnya kita harus tahu bahwa isi dari kehidupan dunia ini telah tertera dengan jelas pada salah satu ayat kitab suci Al-Quran. Tepatnya ada di dalam surat QS. Al Hadid (57): 20 yang berbunyi:

"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, dan perhiasan dan bermegah-megah antara kamu, dan berbangga-bangga tentang harta dan anak-anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan petani, kemudian ia menjadi kering, maka kamu melihatnya kuning, kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat ada azab yang keras dan keampunan daripada Allah dan keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu."

Jika kita membaca dan menelaah ayat diatas dengan seksama, sesungguhnya memahi arti dari kehidupan dunia itu ternyata cukup sederhana. Memang mutlak benar adanya bahwa Al-Quran adalah penerang kehidupan. Di dalam ayat ini, Allah subhanahu wa ta’ala menerangkan hakikat dunia dan menjelaskan tentang puncak tertinggi dari kehidupan dunia beserta penghuninya melalui 5 hal.

Yang pertama, kehidupan itu tidak lain dan tidak bukan adalah sebuah permainan (la'ibun). Di dalam kehidupan dunia ini manusia disuguhi dengan beragam permainan yang diciptakan oleh manusia itu sendiri. Permainan politik, permainan ekonomi, permainan dalam berkehidupan sosial, permainan olah-raga, kompetisi, event-event dunia dan berbagai-macam permainan lainya. Jika kita tidak berhati-hati, kita akan hanyut dalam dunia permainan ini dan melupakan hakikat kehidupan sesungguhnya, yaitu untuk mencapai ketaqwaan.

Yang kedua, kita sebagai orang Indonesia jika menyetel TV rasa-rasanya tayangan yang disuguhkan dari pagi hingga larut malam tidak jauh dari acara lelucon yang mengundang gelak-tawa. Apalagi jika bulan Ramadhan telah tiba, program komedi atau lawak sepertinya sudah menjadi trend yang menghiasi layar kaca 24/7. Ya, senda-gurau yang melalaikan (lahwun) adalah salah satu isi dari kehidupan dunia ini. Yang membahayakan adalah, senda-gurau yang berlebihan akan keluar dari batas normal dan seringkali melalaikan kita. Seperti halnya acara-acara lelucon tersebut yang cenderung memiliki nilai hiburan rendah dan malah mencederai makna dari bulan Ramadhan dimana seharusnya menjadi waktu yang tepat untuk menayangkan acara-acara pendidikan yang sarat dengan nilai penguatan iman kaum Muslimin dan Muslimat.

Yang ketiga, "zinatun" atau perhiasan, kilau-kemilau dan hal yang cantik dari dunia yang fana ini. Mobil mewah, perhiasan yang mahal, jam tangan yang super expensive hingga kedudukan adalah segelintir contoh perhiasan yang ada di dunia ini. Saya mengenal beberapa orang yang telah termakan atau kesengsem oleh kilau-kemilau perhiasan dunia ini dengan memakai jam tangan bernilai milyaran rupiah yang justru membuat saya menyayangkan hal tersebut. Selain tidak akan dibawa ke akhirat, uang sebanyak itu alangkah lebih indahnya jika dihibahkan untuk sebuah perjuangan maupun dijadikan infaq sosial yang sangat luar biasa.

Kemudian yang keempat di dunia itu adalah jor-joran, sombong-sombongan atau bermegah-megahan di antara sesama. Membanggakan sesuatu atas yang lain agar menjadi pemenang dalam segala urusan dan juga ingin mendapatkan ketenaran dalam seluruh keadaannya terhadap sifat-sifat yang fana (tidak kekal). Seperti mengklaim bawah dirinya, etnisnya, trahnya, partainya, kelompoknya, negaranya lebih superior dari yang lain bahkan hingga terjadi kerusuhan dan perang antar saudara adalah contoh kecil dari isi dunia yang keempat ini.

Lalu yang kelima, dunia itu tidak jauh hanya diisi dengan berbangga-banggaan tentang harta benda dan anak keturunan. Masing-masing diantara sesama menginginkan lebih banyak dari yang lainya dalam hal harta dan anak.  

Inilah 5 perkara yang mengisi dunia bagi manusia yang tidak memiliki dimensi ke-akhirat-an. Padahal, justru keunikan umat Muslim itu terletak pada cara pandangnya yang menembus batas, karena kita sebagai Muslim mempercayai adanya kehidupan afterlife.

Allah memberikan perumpaan dunia itu seperti hujan yang turun ke bumi yang kemudian menumbuhkan tanaman yang segar, hijau, subur dan sangat menarik lagi indah, yang mencengangkan dan membuat decak kagum para petani karena pandangan atau obsesi mereka hanya terbatas pada dunia. Padahal tanaman itu akan menguning, layu, kemudian musnah, kering dan hancur.

Dengan kata lain, dunia ini diisi dengan hal-hal yang membuat manusia terlena, sebagian mereka menjadikan dunia sebagai cita-cita dan puncak tujuannya sehingga tidak jarang berani melawan perintah-perintah Allah. Padahal, kehidupan akhirat telah menunggu dengan 2 perkara. Yakni satu, adzab yang pedih di neraka jahannam bagi orang-orang yang hanya mengejar 5 hal keduniaan seperti yang telah disebutkan diatas, kedua, ampunan (maghfirah) dari Allah terhadap kesalahan-kesalahannya dan surga yang penuh dengan keridhaan Allah bagi orang-orang yang mengenal hakikat dunia dan berhati-hati menghadapi perkaranya.

Lalu ayat tersebut dikunci dengan, "Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu". Begitulah hakikat dunia ini, dihiasi dengan hal-hal yang melalaikan kita dari mencari akhirat. Semua yang kita dapatkan di dunia dengan tujuan dunia, itulah hal yang tercela. Dan semua hal yang kita dapatkan dari dunia dengan tujuan akhirat, itulah yang sebaik-baiknya.

Allahu a’lam..

Semoga bermanfaat.
Salam.

PS. Tulisan ini dibuat khususnya sebagai pengingat untuk penulis sendiri.

9 comments:

  1. mohon ijin ada beberapa paragraf yg tak copy.

    ReplyDelete
  2. Nuhun banget sangat inspiring, jajakumulloh

    ReplyDelete
  3. Boleh memberikan pengertian lain sedikit? Kata permainan itu beda loh dengan main main atau bermain. Ketika permainan sepak bola dengan main main sepak bola apakah sama? Permainan memiliki aturan sedangkan main main yaa tidak memiliki peraturan, kebanyakan pemikiran لعب sebagai main main padahal permainan. Jadi itu tersirat makna yang sangat luar biasa. Trimakasih

    ReplyDelete
  4. Mengingatkan kepada kita akan hakikat hidup yang sebenarnya

    ReplyDelete